Last Updated:
oncom

Mengenal Mikroorganisme Oncom dan Proses Pembuatannya

Oncom merupakan makanan khas Jawa Barat yang terbuat dari biji beras yang dikerok dari luar kulit padi dan dikukus selama berjam-jam. Makanan tersebut lalu diinokulasi dengan kapang R.hygroscopicus atau Neurospora sp, yang dianggap sebagai mikroorganisme oncom, sehingga tercipta fermentasi alami yang membuat tekstur dan rasa oncom menjadi unik.

Table of Contents

Apa itu Mikroorganisme Oncom?

Mikroorganisme Oncom adalah kelompok dari kapang yang hidup pada proses pembuatan oncom. Ada banyak jenis kapang yang bisa berkembang selama proses pembuatan oncom, namun Neurospora sp adalah jenis kapang yang paling sering digunakan. Mikroorganisme ini berperan penting dalam proses fermentasi alami biji beras yang menghasilkan tekstur dan rasa oncom yang unik.

Sejarah dan Asal Usul Oncom

Oncom telah menjadi makanan khas Jawa Barat sejak dahulu kala. Di dalam Babad Tanah Sunda, sebuah kitab kuno milik masyarakat Sunda, ditemukan catatan tentang oncom yang sudah dikenal pada abad ke-13. Pada dasarnya, oncom dibuat untuk menyimpan cadangan pangan saat musim paceklik. Selain itu, oncom juga digunakan sebagai bahan pengganti daging pada masa-masa damai ketika Sunda Kelapa sebagai wilayah perdagangan beras ramai dikunjungi.

Proses Pembuatan Oncom

A. Bahan Baku Produksi Oncom

Untuk membuat oncom, bahan-bahan yang diperlukan adalah biji beras, air bersih, dan kapang Neurospora sp. Beberapa produsen juga menambahkan bahan tambahan seperti garam atau mineral untuk meningkatkan rasa atau daya tahan oncom.

B. Langkah-langkah Pembuatan Oncom

Secara umum, proses pembuatan oncom terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

  1. Biji beras dicuci dan direndam hingga lembut.
  2. Biji beras yang sudah direndam dihaluskan dan dicampur air bersih.
  3. Campuran beras dan air kemudian diperas dan dibentuk menjadi lempengan tipis.
  4. Lempengan beras yang sudah dicetak ditempatkan di atas anyaman bambu (kawat) dan dikeringkan di atas tungku.
  5. Lempengan beras yang sudah kering kemudian diolesi dengan kapang Neurospora sp.
  6. Lempengan beras yang sudah diolesi kapang diangin-anginkan beberapa kali selama 6-12 jam, hingga kapang menyebar merata ke seluruh permukaannya.
  7. Lempengan beras yang sudah diolesi kapang kemudian didiamkan selama 1-3 hari hingga oncom matang.

Kandungan Gizi Oncom

Oncom mengandung berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, termasuk protein, serat, karbohidrat, serta vitamin dan mineral seperti folat, zat besi, dan tembaga. Selain itu, oncom juga diketahui mengandung senyawa antibiotik alami yang bermanfaat untuk mencegah infeksi dan menguatkan sistem imun tubuh.

Manfaat Konsumsi Oncom

A. Untuk Kesehatan Tubuh

Konsumsi oncom secara teratur dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, di antaranya:

  1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
  2. Menjaga kesehatan tulang dan gigi
  3. Mengurangi resiko diabetes
  4. Menjaga kesehatan jantung
  5. Membantu melancarkan pencernaan
  6. Meningkatkan kesehatan kulit

B. Untuk Kesehatan Kulit

Oncom juga dipercaya membantu merawat kesehatan kulit. Kandungan vitamin B kompleks dalam oncom dapat membantu mengurangi kerutan dan meningkatkan elastisitas kulit. Sedangkan senyawa antibiotiknya dapat membantu mencegah infeksi pada kulit.

Risiko Konsumsi Oncom

Meskipun memiliki manfaat yang banyak, konsumsi oncom juga diketahui memiliki beberapa risiko kesehatan.

A. Risiko untuk Kesehatan

Beberapa risiko untuk kesehatan yang harus diperhatikan saat konsumsi oncom adalah risiko terpapar aflatoksin, yang bisa terbentuk jika oncom tidak dibuat dengan cara yang benar. Aflatoksin adalah senyawa berbahaya yang bisa menyebabkan kanker dan gangguan sistem saraf.

B. Cara menghindari Risiko Konsumsi Oncom

Untuk mengurangi risiko konsumsi oncom, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut:

  1. Hindari mengkonsumsi oncom yang terlalu asam atau tercium aroma yang tidak sedap.
  2. Simpan oncom di tempat yang bersih dan kering.
  3. Konsumsi oncom dalam porsi yang wajar.
  4. Pastikan oncom yang akan dikonsumsi tidak mengandung aflatoksin.

Cara mengkonsumsi Oncom

Ada berbagai cara mengkonsumsi oncom di Indonesia. Beberapa contoh di antaranya adalah:

  1. Sambil dijadikan lauk, di cacah lembut di atas nasi hangat.
  2. Sebagai bahan pelengkap lalap, danatau cocolan.
  3. Dijadikan makanan camilan dengan cara digoreng atau dilumuri tepung.

Kesimpulan

Oncom adalah makanan tradisional khas Jawa Barat yang dibuat dari fermentasi biji beras yang diinokulasi dengan kapang Neurospora sp. Meskipun memiliki manfaat kesehatan yang beragam, risiko terpapar aflatoksin saat konsumsi oncom juga harus diperhatikan.

FAQ

  1. Apa itu mikroorganisme oncom?
    Mikroorganisme oncom merupakan kelompok kapang yang terlibat dalam proses fermentasi biji beras menjadi oncom. Jenis kapang yang sering digunakan adalah Neurospora sp.

  2. Bagaimana cara mengurangi risiko terpapar aflatoksin saat mengkonsumsi oncom?
    Beberapa cara mengurangi risiko terpapar aflatoksin saat mengkonsumsi oncom antara lain: menghindari mengkonsumsi oncom yang terlalu asam atau tercium aroma yang tidak sedap, menyimpan oncom di tempat yang bersih dan kering, mengkonsumsi oncom dalam porsi yang wajar, dan pastikan oncom yang akan dikonsumsi tidak mengandung aflatoksin.

  3. Dapatkah oncom membantu merawat kesehatan kulit?
    Oncom diketahui mengandung vitamin B kompleks yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan elastisitasnya. Selain itu, senyawa antibiotik pada oncom juga bisa membantu mencegah infeksi pada kulit.

  4. Apakah oncom aman dikonsumsi oleh siapa saja?
    Oncom aman dikonsumsi oleh siapa saja selama oncom tersebut tidak mengandung aflatoksin. Orang yang memiliki masalah kesehatan seperti alergi atau intoleransi terhadap bahan makanan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi oncom.

  5. Apa saja manfaat kesehatan dari mengkonsumsi oncom secara teratur?
    Mengkonsumsi oncom secara teratur dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang dan gigi, mengurangi resiko diabetes, menjaga kesehatan jantung, membantu melancarkan pencernaan, dan meningkatkan kesehatan kulit.